Komisi VII: Masyarakat Daerah Harus Menikmati Kekayaan Alamnya

06-05-2013 / KOMISI VII

Ketua Komisi VII DPR Sutan Bathoegana, menegaskan,  Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang ditunggu masyarakat Solok Selatan (Solsel) akan dikeluarkan setelah dipastikan kawasan illegal mining benar-benar kosong. Kapolda Sum­bar dan Bupati Solok Selatan, wajib menuntaskan kasus illegal mining di Solok Selatan. Ini, demi kese­jahteraan masyarakat dan laju pembangunan daerah.

“Saya akui Solsel memang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), baik emas, biji besi, serta puluhan perkebunan besar dan kecil. Namun daerah masih terisolir, infrastruktur jalan rusak berat, apalagi menuju kawasan pertambangan,” tegasnya kepada pers ketika  melakukan kunjungan kerja ke Solok Sumatera Barat bersama 12 orang anggota Komisi VII DPR Kamis (2/5). Kedatangan tim DPR ini  disambut dan dipandu oleh Bupati Solok Selatan H. Musni Zakaria.

Lebih lanjut, Sutan mengharapkan, dengan dike­luar­kan Izin Usaha Pertam­bangan Rakyat (IUPR) oleh Kemen­terian ESDM, kabupaten kaya ini harus mensejahterakan rakyatnya dan pembangunan dae­rah. Baik bidang pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan infrastruktur jalan dan jem­batan.

“Sudah saatnya masyarakat daerah menikmati kekayaan alam, bila TR dikeluarkan. Pemkab Solsel wajib mengutamakan masyarakat dae­rah, ini untuk menurunkan angka kemiskinan. Tapi harus dilakukan pengawasan melalui dinas atau instansi terkait nantinya,” tegasnya.

Untuk mencapai tujuan WPR, partispasi masyarakat dibutuhkan dan bersama-sama memberantas illegal mining. Titik koordinat pertambangan rakyat ditentukan pemerintah daerah, sehingga kegia­tan penambangan dilakukan masya­rakat tidak lagi berbenturan dengan hukum.

“Perusahaan yang tidak memi­liki kelengkapan izin penambangan, baik izin usaha pertambangan (IUP), izin pinjam pakai kawasan hutan dari kementarian kehutanan, wajib dicabut dan dijadikan WPR,” tambah politisi Partai Demokrat ini.

Untuk mencapai lokasi penambangan, Tim Komisi VII DPR RI selain didampingi Bupati Solok Selatan H. Musni Zakaria, juga  Ketua DPRD H. Khairunas, Muspida Solok Selatan dan Anggota DPRD Solsel, SKPD dilingkungan Pemda Solsel. Tim DPR dan Pemda Solsel menempuh perjalanan lebih kurang tujuh jam ke ujung Kabupaten Solok Selatan yang kaya dengan tambang emas ini.

Sesuai dengan misi Komisi VII DPR RI, pihak Pemda Solok Selatan bersama rakyatnya sudah pasti sangat berharap adanya kepastian hukum tentang permasalahan illegal mining ini, sehingga potensi kekayaan alam yang ada di negeri ini benar-benar berdampak pada perbaikan dan perubahan ekonomi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan.

Kepada rombongan Komisi VII, masyarakat di  Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari, umumnya menyampaikan keluhan tentang kasus pertambangan illegal. “ Lebih baik pertambangan ini legal dan  ada izinnya (payung hukum), sehingga tidak diburu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab karena belum ada izin untuk pertambangan ini,”  kata Heri salah satu perwakilan masyarakat Lubuk Ulang.

Ketua Tim Komisi VII DPR Sutan Bathoegana menyatakan bahwa pihaknya akan menginvestigasi kerusakan hutan  lindung, hutan produksi dan aliran sungai Batang Hari.

Bahkan rencananya wakil rakyat itu akan membicarakan persoalan wilayah pertambangan rakyat (WPR) sehingga rakyat bisa melakukan aktifitas penambangan sesuai aturan dan hukum yang berlaku. (hr), foto : eka hindra/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...